Bintik Merah Besar Jupiter Ternyata Jauh Lebih Dalam dari Perkiraan
Layar Kunci - Bintik Merah Besar merupakan pusaran
atmosfer terbesar di tata surya. Badai yang lebih besar dari seluruh planet
kita, telah berputar-putar di atmosfer Jovian setidaknya selama dua abad. Para
ilmuwan telah mengetahui seberapa dalam bitnik besar merah tersebut.
Para peneliti telah menggunakan instrumen pada pesawat ruang
angkasa Juno NASA untuk menyelidiki pusaran Jupiter lebih jauh dan telah
menemukan seberapa dalam mereka mengganggu atmosfernya. Ternyata bitnik merah
besar pada Jupiter tersebut lebih dalam dari yang diperkirakan. Bintik Merah
Besar mencapai kedalaman 500 kilometer (310 mil). Rekor baru yang mengesankan
untuk badai berdiameter 16.000 kilometer (hampir 10.000 mil).
Para ilmuwan menggunakan pengamatan gelombang mikro untuk
mempelajari gerakan badai luar biasa di planet ini. Tim mempelajari Bintik
Merah Besar dan dua badai lainnya, satu terletak di 19 derajat Utara dan yang
lainnya di 33 derajat Utara. Menggunakan Microwave Radiometer, mereka mengukur
emisi berbagai lapisan atmosfer hingga kedalaman 600 kilometer (372 mil).
Bintik Merah Besar dan pusaran di 19 derajat Utara adalah
antisiklon yaitu daerah dengan tekanan atmosfer tinggi. Tim menemukan perilaku
dalam pusaran ini konsisten dengan model teoretis, tetapi juga menemukan bahwa
bidang tengah badai berada di sekitar ketinggian tempat air dan amonia
mengembun. Pada titik itu bagian bawah awan berada. Bintik Merah Besar bahkan
lebih dalam dari dua lainnya yang membentang puluhan kilometer di bawahnya. Temuan
ini menunjukkan bahwa ada proses di tempat tersebut yang memungkinkan
pengendapan air dan amonia di bawah tingkat awan.
Hal ini dipelajari menggunakan gerakan pesawat ruang angkasa
itu sendiri. Saat Juno terbang di atas Bintik Merah Besar, anomali gravitasi
karena kepadatan lokal sedikit mengubah kecepatan orbitnya di sekitar planet.
Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman struktur atmosfer. Tim
menemukan bahwa dua metode independen mendapatkan jawaban yang sama untuk
kedalaman badai yang luar biasa, tidak lebih dari 500 kilometer (311 mil).
Sementara akar Bintik Merah Besar lebih dalam dari yang
diperkirakan, pancaran atmosfer di sekitarnya enam kali lebih dalam. Jet-jet
ini sangat penting dalam memberi daya pada Bintik Merah Besar, sehingga
perbedaan kedalaman menambah misteri bagaimana tepatnya atmosfer Jovian dapat
menghasilkan badai spektakuler seperti itu. (*)
Posting Komentar